Jurnalispos.id, Serang – Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Walikota dan Wakil Walikota Cilegon dari jalur independen H Ali Mujahidin SHI-Firman Muttaqin diprediksi akan dapat mengikuti tahapan Pilkada dengan lancar serta bakal memenangkan kontestasi politik pada Pemilihan Walikota-Wakil Walikota Cilegon 2020.
“Saya memprediksi Ali Mujahidin-Firman Muttaqin akan dapat mengikuti tahapan Pilkada dengan lancar serta akan unggul pada Pilwakot Cilegon yang akan digelar pada 9 Desember 2020,” kata Penasehat Forum Akademisi Indonesia (FAI) Aat Surya Safaat kepada pers di Serang Banten, Sabtu (5/9).
Sebelumnya, Bapaslon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon dari jalur independen (perseorangan) Ali Mujahidin-Firman Muttaqin dinyatakan lolos tahap verifikasi faktual sebagaimana disebutkan pada rapat pleno terbuka Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Cilegon di Cilegon Banten pada 21 Juli 2020.
Bapaslon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon itu juga bahkan sudah mendaftarkan diri ke KPUD Kota Cilegon pada Jumat siang 4 September 2020. Mereka masih menunggu hasil verifikasi lanjutan yang akan dilakukan KPU sebelum ditetapkan sebagai calon.
Sementara itu Bapaslon Walikota-Wakil Walikota Cilegon Ratu Ati Marliati-Sokhidin melakukan pendaftaran ke KPUD Kota Cilegon pada pagi harinya. Ati dan Sokhidin masing-masing menjabat sebagai wakil pimpinan di eksekutif dan legislatif Kota Cilegon.
Penasehat FAI lebih lanjut mengemukakan, Ali Mujahidin yang biasa dipanggil “Mumu” dan Firman Muttaqin alias “Lian” mempunyai tim pemenangan dan relawan yang relatif solid, setidaknya ditunjukkan pada tahapan awal Pilkada.
Bapaslon tersebut dinyatakan lolos verifikasi faktual (verfak) sebagaimana dibuktikan dengan jumlah dukungan warga berupa lampiran sebanyak 39.262 fotokopi KTP, sedangkan syarat minimal atau ambang batas yang ditetapkan untuk Kota Cilegon adalah sebesar 24.669 fotocopi KTP.
“Mengumpulkan dukungan sebanyak itu pasti sangat sulit. Tetapi tim Mumu dan Lian berhasil mengumpulkan dukungan melebihi syarat minimal atau ambang batas yang ditetapkan,” kata Aat.
Wartawan senior yang juga Asesor Uji Kompetensi Wartawan Persatuan Wartawan Indonesia (UKW-PWI) itu juga mengemukakan, pasangan Mumu-Lian juga mengedepankan isu “Perubahan untuk Cilegon”, sebuah isu yang disukai warga di banyak tempat dengan titik sentral mengkritisi kelemahan kebijakan petahana.
Masalah yang dikritisi di Kota Cilegon antara lain tata ruang kota yang semrawut, masalah banjir, tingkat pengangguran yang mengkhawatirkan, persoalan hukum status lahan, dan masalah hukum yang melibatkan dua walikota sebelumnya.
Khusus bagi Mumu yang sebelumnya pernah dua kali menjadi Cawalkot Cilegon, menurut Penasehat FHI asal Banten itu, tidak dapat dipungkiri bahwa Mumu membawa nama besar Al-Khairiyah karena dia berkedudukan sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ormas Islam berpengaruh yang kini sudah berusia lebih dari satu abad itu.
Ali Mujahidin alias Mumu Ali Mujahidin alias Mumu sendiri adalah keturunan dari Pahlawan Nasional Brigjen KH Syam’un yang mendirikan lembaga pendidikan sekaligus Pondok Pesantren Al-Khairiyah pada 1916, dan KH Syam’un adalah keturunan KH Wasid, tokoh perlawanan petani Banten terhadap pemerintah kolonial Belanda pada 1888.
“Tapi Mumu telah memberikan penjelasan dalam beberapa kesempatan bahwa dirinya siap tampil untuk memimpin Cilegon bukan karena membanggakan diri sebagai keturunan pejuang dan pahlawan nasional, tapi karena adanya dorongan dari tokoh masyarakat dan ulama di Kota Baja itu,” kata Aat.
Pemred Kantor Berita ANTARA 2016 dan Kepala Biro ANTARA New York 1993-1998 itu juga mengemukakan, faktor Firman Muttaqin alias Lian juga diperkirakan akan mendulang suara signifikan bagi pasangan Mumu-Lian, karena Lian adalah aktor muda dan ‘simbol milenial’ yang tentunya disukai kaum muda dan ibu-ibu.
“Dengan begitu saya memprediksi pasangan Ali Mujahidin-Firman Muttaqin akan unggul pada Pilwakot Cilegon, terlebih demokrasi kita relatif masih sebatas ‘demokrasi kulit’. Rakyat belum fokus pada pesan kampanye, tapi lebih melihat kepada simbol-simbol yang melekat pada para calon pemimpin,” katanya.
Tapi ia mengingatkan, pasangan-pasangan lainnya yang bakal maju pada Pilwakot Cilegon 2020 tidak dapat dianggap enteng, sebab mereka juga dipastikan memiliki kekuatan tertentu serta telah mengatur strategi pemenangan masing-masing, terlebih pasangan petahana yang memiliki pengaruh kuat di jalur birokrasi.(ayu)