JURNALISPOS.ID– Madura Sumenep
Busyro Karim Bupati Sumenep Jawa Timur belum lama ini menutup pabrik rokok PT Tanjung Odi yang merupakan mitra produksi Gudang garam, setelah ditemukan 168 karyawan reaktif usai rapid test virus corona (Covid-19).
“Jadi selama 14 hari gudang ini tidak boleh beroperasi,” kata Busyro, yang juga menjabat Bupati Sumenep tersebut, Selasa (23/6).
Menurutnya, penutupan perusahaan ini juga berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda). Selain itu, ia menyebutkan bahwa kasus Corona di klaster perusahaan rokok kini melebihi klaster lain, seperti asrama haji.
Busyro mengatakan temuan di pabrik tersebut diketahui setelah pihaknya menerima banyak laporan bahwa perusahaan di bawah naungan PT Tanjung Odi, di Desa Gedungan, Kecamatan Batuan, Sumenep, itu dinilai kurang memperhatikan nasib karyawannya.
Pihaknya kemudian mengunjungi pabrik dan melakukan pengetesan. Selai rapid test, pihaknya juga menggelar tes usap secara terbatas. Hasilnya, sembilan karyawan positif Covid-19.
“Dari 20 karyawan yang diswab, ada sembilan orang yang terkonfirmasi Covid-19. Swab ini tidak seluruhnya menyasar semua karyawan. Jadi kami lakukan secara acak,” kata Busyro.
Meski banyak kasus Corona, General Affair PT Tanjung Odi Ricky Cahyo mengklaim karyawannya yang bertugas dalam kondisi sehat tidak terpapar Covid-19. Soal temuan ratusan karyawan reaktif itu, ia berdalih semuanya sudah diistirahatkan tanpa ikut kegiatan produksi.
“Rapid test ini dilakukan sebelum masuk kegiatan produksi. Jadi mereka tidak ada disini, tidak mengikuti aktivitas perusahaan,” kata Ricky.
Dimana sebelumnya, klaster rokok lainnya sempat menyumbang angka signifikan kasus Corona di Jatim. Yakni, klaster pabrik rokok PT Sampoerna .(Hendra/Red)