JURNALISPOS.ID, JAKARTA – Duta Besar Palestina untuk Indonesia DR Zuhair Al-Shun berbincang-bincang dengan para pengusaha pers siber yang tergabung dalam Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Selasa sore, 1 Juni 2021.
Dalam perbincangan selama dua jam lebih melalui jaringan online yang dikendalikan melalui kantor pusat SMSI, Jalan Veteran 2, Jakarta Pusat membahas perkembangan terakhir tentang berbagai hal yang terjadi di Palestina setelah serangan bom yang dilakukan oleh tantara Israel pada 14 dan 15 Mei 2021.
Menurut Zuhair Al-Shun, setelah terjadi serangan bom yang meruntuhkan bangunan-bangunan, termasuk di dalamnya Kantor Redaksi Al Jazeera dan Associated Press (AP), sekarang terjadi gencatan senjata. “Yang kami butuhkan bukan gencatan senjata, tetapi kemerdekaan yang permanen untuk Palestina,” kata Zuhair.
“Sekarang ini suka-suka tantara Israel. Setelah gencatan senjata, mereka mau melakukan serangan lagi ke Palestina, itu suka-suka Israel. Kami menginginkan Palestina merdeka,” tutur Zuhair dalam webinar yang dirancang oleh SMSI untuk anggotanya yang kini berjumlah 1.225 pengusaha pers online yang tersebar di seluruh Indonesia.
Zuhair berterima kasih kepada media di Indonesia yang gencar melakukan pembelaan terhadap perjuangan Palestina melalui pemberitaan. Di antara media di banyak kawasan, media di Indonesia lah yang banyak membela Palestina.
“Kami tiap hari membaca berita media-media di Indonesia mengenai Palestina, dan semua menunjukkan dukungan pada Palestina. Kami ucapkan terima kasih,” kata Zuhair dalam perbincangan yang dipandu oleh Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan SMSI Dr Retno Intani.
Sekreteris Jenderal SMSI Mohammad Nasir yang memberi pengantar dalam perbincangan webinar tersebut mengatakan, SMSI sengaja mengundang Zubair Al-Shun dalam diskusi berkala Lingkar Merdeka SMSI untuk memberikan gambaran dan informasi perkembangan terakhir konflik Israel- Palestina. “Sebagai orang media harus tahu dan selalu update tentang semua peristiwa,” tutur Nasir.
Di masa digital sekarang ini peristiwa yang terjadi di tempat jauh serasa di depan mata, seakan-akan terjadi di samping rumah kita. “Kita tidak bisa tutup mata. Karena itu ketika terjadi serangan bom yang membabi-buta ke tanah Palestina, kami menyaksikan melalui media berbagai platform. SMSI pun bersikap mengecam serangan tentara Israel pada 14-15 Mei lalu itu. Siaran pers SMSI yang berisi kecaman terhadap Israel dilansir media siber yang tergabung dalam SMSI,” kata Nasir.
Pers yang sehari-hari menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia, kata Nasir, sudah semestinya mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk merdeka dari pendudukan Israel.
Israel setelah berakhirnya perang Enam Hari 1967, sudah merebut dan menduduki wilayah Tepi Barat, termasuk Jerusalem Timur dan Jalur Gaza. Israel kemudian terus memperluas wilayah pendudukannya. Bahkan mereka membangun permukiman baru.
Selain menghadirkan Zuhair, SMSI juga meminta Ketua Bidang Luar Negeri SMSI Aat Surya Safaat untuk memberi paparan tentang hubungan Israel-Palestina yang tidak kunjung damai. Banyak hal penting disampaikan oleh Aat. (Nean)