JURNALISPOS.ID, JAKARTA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberikan perhatian yang sangat besar untuk generasi muda sebagai penerus bangsa. Untuk itu, pada perayaan Hari Gizi Nasional 2021, LaNyalla menyampaikan pesan untuk generasi muda dan pemerintah
Perayaan Hari Gizi Nasional dirayakan setiap tanggal 25 Januari. Tahun ini, tema yang diangkat adalah ‘Remaja Sehat, Bebas Anemia’.
Menurut LaNyalla, perhatian besar harus diberikan kepada generasi muda. Baik pendidikan maupun kesehatan.
“Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), 3 dari 10 remaja Indonesia mengalami kekurangan sel darah merah atau anemia. Hal itu menjadi permasalahan yang harus serius ditangani pemerintah. Pemerintah harus menyiapkan generasi penerus bangsa sebaik mungkin. Generasi yang sehat dan cerdas tentunya,” tuturnya, Senin (25/1/2021).
Menurutnya, anemia diderita para remaja. Sekitar 12 persen penderitanya remaja laki-laki dan 23 persen remaja perempuan. Mereka mengalami anemia yang dikarenakan kekurangan zat besi
“Selain anemia, penyakit kekurangan gizi pada remaja adalah obesitas, stunting dan energi kronis atau mudah lelah. Kondisi ini bisa menurunkan kualitas generasi muda kita. Penting sekali kesadaran untuk meningkatkan kesehatan,” ujarnya.
Alumnus Universitas Brawijaya Malang ini menambahkan, remaja yang kekurangan gizi akan kurang gairah dalam belajar.
“Yang harus menjadi kekhawatiran kita bersama adalah pada masa tertentu kita akan mengalami lost generation akibat kondisi ini. Remaja menjadi tidak siap melanjutkan peradaban bangsa,” katanya.
LaNyalla pun menyayangkan pola kehidupan para remaja yang tidak memperdulikan kondisi kesehatannya.
“Faktanya, remaja sering memakan junk food. Hal itu tidak lepas dari gaya hidup yang melanda cara berfikir anak-anak remaja,” jelasnya.
Untuk itu, LaNyalla mengingatkan kepada para orang tua agar untuk memperhatikan konsumsi gizi anak-anak remaja.
“Orang tua harus membantu anak-anak dan remaja untuk meningkatkan pola hidup sehat dengan memasak makanan sehat di rumah. Penuhi gizi mereka dengan sayur, daging, ikan, telur. Dan secara perlahan, bantu mereka menghentikan kebiasaan memesan makanan junk food yang kurang sehat bahkan tidak memenuhi standar gizi,” ajaknya.
Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu juga mengajak para remaja bercermin dari kondisi di tempat lain yang tidak seberuntung mereka.
“Kita bayangkan di tempat-tempat pengungsian, tentu anak-anak remaja makan seadanya dan kekurangan gizi. Hal ini suatu saat nanti akan menjadi hal yang serius sehingga pemerintah perlu memikirkan langkah penanganan pemenuhan gizi bagi remaja kita,” katanya. (Gusti)