Jurnalispos.id, Lampung-Seorang petani asal Pasuruan yang merantau ke propinsi Lampung siap membantu pemerintah dalam penanganan percepatan virus covid 19. Hal ini di katakan Eko Mei seorang petani EUCALYPTUS dI Lampung.
Menurut Eko Mei bahwa dirinya membaca di media online, bahwa Kementerian Pertanian melaunching inovasi antivirus berbasis EUCALYPTUS, ”saya sebagai petani EUCALYPTUS ingin turut membantu saudara-saudara kita dalam menghadapi covid 19 dan ssaya berharap penelitian yang di lakukan kementerian pertanian tersebut bisa di terapkan kepada pasien covid 19,”tutur Eko Mei.
Ditambahkan Eko Mei bahwa dirinya memproduksi minyak eucalyptus,dan siap membantu korban covid 19 maupun tenaga medis menyediakan minyak eucaliptus murni, ”saya sebagai petani siap membantu dan menyiapkan minyak EUCALYPTUS hasil dari perkebunan miliknya yang berada di Lampung, semoga sesak nafas hilang dan virus mati berkat minyak EUCALYPTUS sesuai dengan penelitian kementerian pertanian Indonesia,” imbuh Eko Mei.
Kementan Launching Antivirus Korona Berbahan Eucalyptus
Sementara itu seperti di lansir di Media indonesia online Kementerian Pertanian (Kementan) melaunching inovasi antivirus berbasis eucalyptus di Ruang Utama Agriculture War Room (AWR), Jakarta, Jumat (8/5/2020). Produk inovasi ini merupakan hasil uji lab para peneliti pertanian yang dinilai mampu menangkal penyebaran virus.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang didampingi Kepala Balitbangtan Fajry Jufri dan Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono mengatakan, bahwa terobosan ini memiliki hasil pengujian eucalyptus terhadap virus influenza, virus Beta, dan gamma.
Corona yang menunjukkan kemampuan membunuh virus sebesar 80%-100%.
Bahkan Balitbangtan membuat beberapa prototipe eucalyptus dengan nano teknologi dalam bentuk inhaler, roll on, salep, balsem, dan defuser.
Kami akan terus kembangkan dengan target utamanya korban terpapar virus Covid-19,” kata Mentan.
Sebagai informasi, saat ini ada sekitar 700 jenis eucalyptus di dunia dengan kandungan bahan aktif yang beragam.
Namun bahan aktif utamanya terdapat pada cineol-1,8 yang memiliki manfaat sebagai antimikroba dan antivirus.
“Insyaallah ini akan berhasil. Oleh karena itu tidak ada alasan untuk takut terhadap virus ini, tetapi kita juga harus terus waspada. Saya berharap inovasi ini bisa cepat dibagikan kepada masyarakat luas,” katanya.
Sementara itu, Kepala Balitbang Fajry Jufri menjelaskan bahwa penelitian ini sebenarnya adalah hasil identifikasi melalui beberapa tanaman herbal dari jamu-jamuan seperti temulawak, jahe, jambu biji, dan minyak Atsiri.
Kemudian setelah dilakukan uji efektivitas bahan aktif yang terkandung didalamnya, maka langkah selanjutnya adalah membawa hasil penelitian ke laboratorium. Baru setelahnya inovasi ini bisa dikatakan sebagai produk kekebalan tubuh dan tahan terhadap paparan virus.
“Kami sudah mencobanya kepada yang terpapar virus covid-19 dan hasilnya sangat baik. Namun untuk itu kita masih harus menunggu dari pihak terkait untuk dapat didistribusikan,” katanya.
Di samping itu, manfaat dari eucalyptus ini adalah melegakan saluran pernapasan, kemudian menghilangkan lendir, pengusir serangga, disinfektan luka, penghilang nyeri mengurangi mual, dan mencegah penyakit mulut.
“Dalam waktu dekat kita akan kembangkan secara luas sesuai arahan dan Presiden dan Menteri Pertanian,” tutupnya.(ayu/rls)