jurnalispos.id, Kab.Tangerang – Nurhayati/Ayong seorang janda anak tiga yang di tinggal wafat suaminya sejaknlima tahun yang lalu menempati rumah dengan kondisi yang tidak layak huni hancur atapnya serta nyaris rubuh dan juga genteng yang sudah mulai berjatuhan tentu sangat menyayat hati setiap orang yang melihatnya.
Ironisnya rumah tersebut berada di sekitar pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang yakni rumah milik Suhayati /Ayong Kp Kedondong Rt 005/003, Desa Pasir Nangka Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang Banten, Senin 5-10-2020.
Ketika dari team media online mewawancarai Ayong sebagai pemilik rumah mengatakan,” suami saya sudah meninggal 5 tahun dengan meninggalkan 6 orang anak, tapi yang 3 sudah berumah tangga dan tinggal 3 lagi yang masih ikut dengan saya, dan saya belum pernah dapat bantuan sedangkan saya melihat tetangga sekitar sini ada yang dapat bantuan beras setiap bulan sedangkan saya baru sekali saja dapat bantuan yang waktu itu di suruh ambil di sekolahan dari Bank BRI sebesar Rp 600.000., saya pernah bilang sama pak Kepala Desa soal rumah saya yang sudah parah kondisinya tapi pak Kadesnya malah diem saja” Ungkapnya.
Ketika wawancara di lanjutkan kepada RW setempat. Ali Suparli mengatakan,” rumah ini dulu sudah pernah di ajukan oleh RT ke Desa dan di sampaikan ke pak Kades sudah hampir setahun tapi belum ada realisasi, malah waktu itu pak Kades mengatakan untuk sementara waktu pake biaya dari gotong royong dulu dan Kades juga sampai saat ini belum pernah datang kesini untuk melihat kondisi rumah ini, saya ngerinya jika musim hujan tidak bisa di pake tidur jadi kadang suka nginep di tetangganya.” jawabnya.
Keong Chandra sebagai anggota dari Ormas LAPBAS Tigaraksa mengatakan,” kita sudah mantau dan sempat menanyakan ke warga sekitar tapi responya cuma begitu dingin, kemungkinan dengan adanya pemberitaan seperti ini pemerintah dapat melihat dan bersinergi dengan masyarakat, kita melihat rumah seperti ini namun di dalamnya masih ada yang menempati dan sangat membahayakan penghuninya.
Harapan LAPBAS dengan kondisi rumah seperti ini supaya di perhatikan dan di prioritaskan sedangkan pemerintah setiap tahun selalu mengucurkan anggaran yang fantastis untuk rumah tidak layak huni, jangan hanya yang terlihat di pinggir jalan raya saja yang di perhatikan tapi di pedalaman juga harus di perhatikan, mudah-mudahan Deny LAPBAS bersinergi dengan media dengan masyarakat rumah ini dapat segera di rehab dan layak untuk di tempati.” ungkapnya.
Dan ketika dari team media hendak konfirmasi ke Kepala Desa Pasir Nangka sebagai pemangku wilayah, Sahroni Sebagai kades tidak ada di kantornya, hingga berita ini di turunkan belum ada tanggapan mengenai persoalan tersebut. (Rin)