Subholding Krakatau Sarana Infrastruktur Diproyeksikan Sumbang Keuntungan 100 Juta Dollar untuk Krakatau Steel di Tahun 2022

banner 468x60

JURNALISPOS.ID, CILEGON – Subholding Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI) optimis mampu menyumbang keuntungan hingga 100 Juta Dollar atau sekitar 60% dari proyeksi keuntungan perusahaan induknya PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, yang menarget keutungan 160 Juta Dollar pada tahun 2022 mendatang.

Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI), Agus Nizar Vidiansyah, pada acara Forum Grup Diskusi (FGD) bersama tokoh dan pengusaha Kota Cilegon yang digelar ASKONAS bersama dengan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) di Jurnalis Boarding School (JBS), Sabtu (25/12/2021).

Vidi juga menyampaikan bahwa PT KSI merupakan salah satu penopang kekuatan bisnis dari induk perusahaannya PT Krakatau Steel.

“Proyeksi keuntungan KS untuk tahun depan sebanyak 160 juta dollar dan 100 juta dolarnya disumbang dari PT KSI,” ujar Vidi menjelaskan pertanyaan peserta diskusi tentang kondisi Krakatau Steel.

Diketahui bahwa Krakatau Steel sebagai perusahaan plat merah ini dikabarkan akan mengalami kebangkrutan pada akhir tahun 2021 ini.

Namun kabar ini diklarifikasi oleh Vidi dalam diskusi tersebut.

Dia menyampaikan bahwa anggapan kebangkrutan Krakatau Steel bermuara dari persoalan utang di masa lalu, dengan total utang sebanyak Rp30 hingga Rp40 triliun.

“Utang masa lalu, 30 sampai 40 triliun, kita men-schedule kan itu, insyaAllah dalam 7 tahun kita lunaslah dengan kondisi Krakatau Steel yang semakin baik,” ungkapnya.

Menurutnya, opini tentang kebangkrutan Krakatau Steel muncul karena asumsi yang berkembang atas ketidakmampuan perusahaan dalam melunasi utang yang jatuh tempo.

Namun Vidi menegaskan bahwa manajemen Krakatau Steel sudah melakukan upaya restrukturisasi, dan berhasil melakukan pembayaran utang jatuh tempo di Bulan Desember sebanyak 200 juta dolar atau sekitar 2,8 triliun rupiah.

“Desember harus dibayar 3 triliun, tahun depan 8 triliun, dan insyaAllah sudah dibayarkan untuk yang bulan Desember ini. Jadi satu masalah selesai, kita selesaikan transformasi menyeluruh ini satu persatu,” ungkapnya menambahkan.

Pembayaran utang yang telah dibayarkan pada bulan Desember ini, salah satunya bersumber dari pendapatan tahun 2021.

Pada tahun 2021, PT Krakatau Steel mendapatkan laba sekitar Rp 1 Triliun.

“Tahun ini kita mendapatkan untung sebesar 1 Triliun rupiah,” ungkapnya menegaskan.

Vidi juga menjelaskan bahwa salah satu upaya penyelesaian utang PT Krakatau Steel ialah dengan cara restrukturisasi.

“Langkah-langkah restrukturisasi itu ada 3, restrukturisasi keuangan, restrukturisasi bisnis, dan restrukturisasi organisasi. Dan masing-masing itu ada anak cabangnya jugalah program-program, dan Alhamdulillah ini sudah diselesaikan satu persatu,” ungkapnya memaparkan.

“Restrukturisasi organisasi sedang terjadi dan hampir selesai, restrukturisasi keuangan, pembayaran utang sudah dischedule dan diselesaikan satu persatu,” imbuhnya.

Subholding Krakatau Sarana Infrastruktur sendiri rencananya akan melepas sebagian sahamnya pada tahun 2022 mendatang. Salah satunya melalui IPO atau right issue.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan ada tiga strategi untuk menyelamatkan Krakatau Steel dari kebangkrutan.

Yakni pertama, renegosiasi kepemilikan saham Krakatau Steel dengan POSCO. POSCO merupakan partner Krakatau Steel, dimana pada Tahun 2011 lalu membangun pabrik baja patungan Krakatau Posco.

Strategi kedua, Meneg BUMN menjelaskan kemungkinan masuknya investasi dari Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority alias INA dan konsorsium Perusahaan Pengelola Aset (PPA).

Ketiga, Erick juga mengulas solusi untuk Blast Furnace Krakatau Steel dikerjasamakan dengan investor. (Nean) 

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *