jurnalispos.id, Jakarta – Komite Investigasi Negara (KIN) Republik Indonesia kini memiliki media online, media monitoring, dan TV online. Media online KIN RI beralamat www.beritakin.com yang baru-baru ini didirikan oleh Ketua Pusat KIN RI Jendral TNI (Purn) Tyasno Sudarto, di bilangan Menteng, Jakarta Pusat.
Media online Berita KIN RI selalu siap memberikan informasi hasil investigasi, serta berita-berita terkini tentang informasi aktual dan berimbang secara profesional. Ketua Pusat KIN RI Jendral TNI (Purn) Tyasno Sudarto menyampaikan, kemerdekaan berpendapat, kemerdekaan berekspresi, dan kemerdekaan pers adalah Hak Asasi manusia yang termaktub dalam butir Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 (UU No 40 /1999) tentang pers.
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, Jendral TNI (Purn) Tyasno Sudarto mengajak, menghimbau dan membuka ruang bagi seluruh elemen masyarakat, untuk berperan aktif dan tidak hanya sebagai pembaca, namun sekaligus sebagai penulis, tentunya dengan sistem penulisan yang baku.
“Berita yang disajikan oleh www.beritakin.com tentunya memenuhi standart syarat pemberitaan. Yaitu faktual, obyektif, berimbang, dan lengkap dengan rumus penulisan berita yakni 5W+1H,” pungkas Jendral TNI (Purn) Tyasno Sudarto
“Beritakin saat ini tengah mempersiapkan beberapa teknologi IT dan monitoring media, serta sertifikasi kompetensi guna kebutuhan kelengkapan secara profesional untuk para jurnalis dan insan media yang tergabung sebagai anggota Komite Investigasi Negara Republik indonesia,” tambah Saiful SH, Direktur Beritakin, saat ditemui awak media di kawasan Menteng, Jakarta, baru-baru ini.
Beritakin didirikan dengan berbadan usaha, yaitu PT Lintas Berita Kin. Saat ini berperan aktif dalam menyajikan berbagai macam informasi baru dan penting, mengenai suatu peristiwa, keadaan, gagasan, sejarah, budaya, politik, dan lain lain.
Di PT Lintas Berita Kin ini, Bapak Jendral TNI (Purn) Tyasno Sudarto sebagai Komisaris Utama. Bapak Mayjend TNI (Purn) Bambang Saiful Basri, Drs Agus Budiman sebagai komisaris, Arif TW SH sebagai komisaris, PW Hadikusumo sebagai komisaris, dan Triyanto sebagai Direktur Keuangan.(red)