JURNALISPOS.ID, KOTA TANGERANG -Pemerintah Kota Tangerang terus berupaya menekan angka penyebaran Covid19 melalui upaya Pembatasan Sosial Berskala Lingkungan (PSBL) RW dengan dukungan unsur TNI dan Polri yang diaplikasikan dalam operasi aman bersama.
Wali Kota Tangerang H. Arief R. Wismansyah memantau langsung kegiatan operasi aman bersama di salah satu lingkungan yang mengalami peningkatan signifikan kasus Covid19 yang ada di Kota Tangerang guna mengetahui bagaimana perilaku masyarakat yang berakibat terpapar Covid19.
“Tadi sudah kelliling di kelurahan yang kasusnya naik drastis, dan ternyata masyarakat sudah menerapkan protokol kesehatan,” ungkap Arief usai meninjau salah satu RW di wilayah Kelurahan Gebang Raya, Senin (14/9).
Dari hasil pantauan, Wali Kota menilai tingginya angka positif Covid19 di wilayah tersebut karena adanya klaster keluarga, dimana salah satu anggota keluarga membawa virus dari luar yang terbawa ke rumah dan menularkan kepada anggota keluarga lainnya.
“Ini kasusnya bukan perindividu, tapi terdapat beberapa orang dalam satu keluarga yang positif Covid19,” papar Arief.
Lebih lanjut Arief menjelaskan, Pemkot melalui Dinas Kesehatan Kota Tangerang bekerjasama dengan FKM UI telah melakukan survey dengan menggunakan metode sero survey secara acak kepada sebanyak 3.000 responden. “Hasil yang didapat dari survey tersebut, sebanyak 2,3 % warga Kota Tangerang terpapar covid,” jelasnya.
Wali Kota menambahkan hasil survey tersebut menjadi dasar bagi Pemkot Tangerang dalam mengambil kebijakan untuk lebih masif dalam menerapkan PSBL RW secara ketat. “Makanya kita kembali perketat pelaksanaan PSBL RW agar angkanya bisa turun,” pungkasnya.
Sebagai informasi, di awal pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Lingkungan (PSBL) RW, Pemerintah Kota Tangerang berhasil menekan jumlah RW yang berstatus zona merah yang sebelumnya sebanyak 22 RW menjadi 11 RW dalam kurun waktu dua pekan. (Hendra/hms)