Jurnalispos.id, Kab. Tangerang-Garis Kejut atau yang lebih dikenal masyarakat dengan “Polisi Tidur” berguna agar pengendara memperlambat kendaraannya. Akan tetapi banyak pengguna Jalan Lingkar Tengah “Cadas-Kukun” keluhkan “Polisi Tidur” sebanyak 54 titik yang tidak sesuai standar keselamatan pengguna jalan.
Banyaknya “Polisi Tidur” di jalan raya Cadas Kukun dinilai sangat meresahkan, pasalnya jika merujuk keputusan Menhub nomor 3 tahun 1994. Pemasangan tanggul atau garis kejut dibuat dengan tinggi 12 cm dan diberi tanda cat putih agar pengendara dapat melihat saat melintas.
Hasil pantauan awak media jurnalispos.id yang melintas di jalan tersebut ternyata 54 titik “Polisi Tidur” yang ada tidak sesuai dengan kelayakan yang seharusnya, bukan hanya merusak kendaraan saat melaju dan tidak dapat melihat tanda garis kejut, tetapi dapat membahayakan keselamatan pengendara.
Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang dalam pengawasannya dinilai kurang maksimal, terbukti dengan banyaknya “Polisi Tidur” yang tidak terlihat di jalan Cadas Kukun dan kondisi jalan yang rusak. Dimana pembongkaran “Polisi Tidur” di jalan raya Cadas Kukun, merupakan kewenangan Dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang.
Rianto warga perum sukatani permai yang setiap hari menggunakan jalan tersebut untuk bekerja ke Tangerang saat di temui awak media jurnalispos.id memberikan komentar, Setiap hari saya lewat jalan ini untuk berangkat dan pulang kerja tapi yang saya rasakan sudah mah jalannya banyak yang rusak ditambah polisi tidurnya terlalu banyak. Padahal ini jalan utama bukan jalan desa atau jalan lingkungan.
“Saya mohon kepada pemerintah Kabupaten Tangerang terutama Bapak Bupati yaitu Bapak Ahmed Zaki Iskandar, seandainya ada pekerjaan jalan utama. Tolong jangan di buatkan garis kejut, seandainya pun polisi tidurnya di buat standar kelayakan keselamatan berkendara,” paparnya.
Agus pengguna jalan cadas kukun juga mengomentari jalan bermarkah terbanyak di indonesia itu, “Jujur saya sebetulnya cape lewat jalan ini setiap hari karna terlalu banyak gajlugan nya, kalau ada jalan lain saya akan lewat jalan lain. Karena ini satu satunya jalan utama yang menuju ke kota Tangerang maka mau tidak mau saya harus lewati, kalau seandainya ingin buru-buru datang ketempat kerja jalan cadas kukun tidak bisa cepat dalam mengendarai kendaraan. Sudah mah jalannya rusak, yang ga tahan polisi tidurnya,” tambah rohmat.(Nean/H.upi)