Wisata Bali Resmi Dibuka Lagi 9 Juli

banner 468x60

JURNALISPOS.ID, JAKARTA- Kabar gembira bagi warga yang akan melaksanakan hiburan sekolah akhir tahun,dimana sekian bulan karena Pandemi Covid-19 hanya diam dirumah,kabar gembira ini setelah mendengar wisata kembali dibuka atau new normal,apalagi wisata dipulau Dewata Bali dilakukan bertahap, mulai 9 Juli 2020 berlaku untuk wisatawan lokal di Bali. Sedangkan turis asing akan dibuka pada awal September 2020.

“New normal di Bali akan dimulai tanggal 9 Juli untuk masyarakat lokal saja dulu. Untuk wisatawan domestik akan dibuka tanggal 31 Juli, dan untuk wisata mancanegara akan dibuka tanggal 11 September,” kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati , Senin (6/7).

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I Putu Aswata menyebut banyak wisatawan yang sudah berniat kembali berwisata ke Bali. Berdasar survey yang dibuatnya, ada 53% turis yang berminat liburan ke Bali pada bulan Oktober-Desember.

“82% turis ke bali sangat perhatikan CHS (Cleanliness, Health and Safety). Ada juga yang ingin datang pada bulan Juli tapi kurang dari 30%,” kata I Putu Aswata dalam diskusi virtual Markplus, Senin (6/7).

Memang perlu waktu untuk mengembalikan kepercayaan diri wisatawan yang sudah
cukup pudar akibat pandemi Covid-19. Pemerintah perlu mengambil langkah demi menarik kepercayaan publik tersebut. I Putu Aswata menyebut sedang melakukan sertifikasi terhadap para pelaku usaha di Bali.

“Tujuan sertifikasi ini demi memberi pengakuan bahwa usaha mempunyai standar, kemudian memastikan aspek keamanan dan kesehatan yang komprehensif bagi konsumen serta meningkatkan daya saing usaha dari aspek pelayanan dan pengelolaan,” sebutnya.
Memang bukan hal yang mudah, mengingat tidak setiap tempat memiliki pengelolaan dengan kapasitas yang sama baiknya. Hotel terutama yang dari internasional memiliki standar cukup baik, namun tempat lain belum tentu bisa dikatakan demikian.

“Kalau hotel sangat siap sekali, wisata Tirta (pemandian) yang memang harus agak keras. Spa, diskotek memang perlu pemikiran yang komprehensif, perlu kedisiplinan kesadaran kolektif masyarakat, kalau mau beroperasi nantinya,” sebut I Putu Aswata.

Kedisiplinan menjadi poin penting demi berjalannya pariwisata di Bali. Sektor ini menjadi penyumbang devisa besar dari tahun ke tahun. Berdasarkan catatannya di 2019 lalu, kontribusi devisa pariwisata Bali mencapai Rp. 116 triliun, atau sekitar 41,43% dari devisa pariwisata nasional sebesar Rp. 280 triliun.

Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali di tahun 2019 mencapai 6,3 juta orang atau sekitar 39,1% dari wisatawan mancanegara secara nasional, sebesar 16,1 juta orang.

“Dari jumlah tersebut, pengunjung Australia menjadi dominan dengan 1.245.410 orang, disusul Tiongkok dengan 1.185.519 orang, India dengan 374.784 orang, Inggris 287.577 orang dan Amerika 277.391 orang,” papar I Putu Aswata.(her)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *