JURNALISPOS.ID, TANGSEL – Dunia pendidikan di Kota Tangerang Selatan berbangga hati, karena salahsatu guru SMA Negeri 1 Kota Tangsel terpilh menjadi Guru Duta Belajar tahun 2020, dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Yusuf Shodhiqin guru mata pelajaran matematika di SMA Negeri 1 Kota Tangsel adalah Dura Rumah Belajar Banten 2020 ini berhasil masuk 40 Guru Duta Belajar 2020 mewakili Provinsi Banten. Dari sebanyak 70.312 peserta guru dari seluruh Indonesia yang mengikuti program Kemendikbud ini.
“Semoga pak Yusuf yang mewakili prov banten, dan khususnya SMAN 1 kota Tangsel, menjadi Duta Rumah Belajar Nasional 2020 tanpa pamrih dalam melakukan Inovasi Pembelajaran terutama di masa Pandemi Covid 19,” ujar Wakasek Kesiswaan SMAN 1 Kota Tangsel kepada detakbanten.com, Sabtu (12/12/2020).
Dengan tajuk Berbagi Inovasi Pembelajaran Berbasis TIK Mewujudkan Merdeka Belajar acara ini diikuti guru calon Duta Rumah Belajar. Selama lima hari ke depan, para peserta akan dibekali wawasan yang berkaitan dengan kemampuan yang mereka miliki melalui tulisan, video, sosial media, video konferensi, serta membentuk guru-guru untuk memiliki kompetensi public speaking.
“Saya mengapresiasi bapak dan ibu guru Duta Rumah Belajar yang tanpa pamrih menjadi contoh di daerah masing-masing dalam melakukan inovasi pembelajaran. Kami segenap jajaran di Kemendikbud terus mendukung inisiatif berinovasi bapak ibu guru semua, ” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim.
Meningkatnya peserta ditengah pandemi Covid-19 tersebut menurut Nadiem merupakan pencapaian yang luar biasa, juga penanda banyak guru yang ingin meningkatkan kemampuan mengimplementasikan teknologi ke dalam proses pembelajaran, terutama di masa pandemi COVID-19.
“Situasi saat ini memaksa kita supaya lebih lebih keras dan lebih cerdas sehingga pembelajaran dapat berlangsung. Oleh karena itu, kompetensi guru dalam penguasaan teknologi menjadi krusial, “tandas Nadiem.
Dijelaskan ,guru adalah bibit penggerak pendidikan. Ia berharap, mereka dapat berinisiatif dan memiliki semangat tinggi untuk meningkatkan kompetensinya menghadapi tuntutan zaman. Tantangan di masa depan bukan berarti akan lebih mudah. Nadiem berharap semangat gotong royong yang semakin mantap di masa pandemi ini, bisa kita teruskan agar kita lebih siap beradaptasi, siap melakukan tindakan. Tidak lagi menunggu perubahan itu terjadi.
Penghargaan bagi para pemenang terpilih dari kegiatan Kita Harus Belajar (KIHAJAR), Membuat bahan TIK (MembaTIK), dan Pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK) tahun 2020, dilaksanakan di Hotel Sheraton, Gandaria City, Jakarta, Jumat (4/12/2020) lalu. (Rini)